Sementara untuk pemilihan calon anggota legislatif (caleg) jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung mengecil.
Oleh sebab itu, Ketua Komisi X DPR RI ini menilai, publik masih menunggu pergerakan masing-masing kandidat capres-cawapres.
Termasuk melihat gagasan dalam debat di Pilpres.
"Publik menunggu, lihat pergerakan dari paslon ini seperti apa, ini saya kira pola yang berbeda kelihatannya (dari pilpres sebelumnya)," kata Huda.
Survei Litbang Kompas
Berdasarkan survei Litbang Kompas, jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres mencapai angka 28,7 persen.
Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan menilai, jumlah undecided voters ini terbilang masih tinggi lantaran pemilu yang digelar 14 Februari 2024 hanya berjarak sekitar dua bulan.
"Terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi," tulis Bambang dikutip dari harian Kompas yang terbit pada Senin (11/12/2023).
Persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen.
Angka massa mengambang pada pilihan capres itu pun melonjak signifikan dari 15,4 persen pada Agustus 2023.