"Perubahan semacam itu dalam kebijakan luar negeri Finlandia akan berdampak negatif terhadap relasi Rusia dan Finlandia, yang dibangun dengan semangat bertetangga yang baik dan kemitraan selama bertahun-tahun," sebut Kremlin.
Namun serangan ke Ukraina mungkin membuat Finlandia tidak merasa tenang bertetangga dengan Rusia sehingga mereka ingin gabung ke NATO. Mengenai hal ini, Aleksey Zhuravlyov dari komite pertahanan Rusia dan salah satu orang kepercayaan Putin, melontarkan pernyataan keras.
Ia menilai Finlandia bisa menjadi ancaman buat Rusia dan juga dalangnya, Amerika serikat. "Jika Amerika Serikat mengancam negara kami, ini ada rudal Sarmat untuk kalian dan akan ada abu nuklir di pihak kalian jika kalian berpikir Rusia tidak boleh eksis," kata dia.
"Dan Finlandia berkata bahwa rudal ini adalah untuk Amerika. Well, kalian juga bisa antre (ditembak)," tambahnya seperti dikutip dari New York Post.
"Kami bisa menembak dengan Sarmat dari Siberia dan bahkan bisa menjangkau Inggris. Jika kami meluncurkannya dari Kaliningrad, kecepatan hipersoniknya adalah 200 detik (sampai ke Inggris)," ancamnya.
Kemudian, Finlandia menurutnya juga bisa ditembak dengan rudal Kinzhal yang bisa menjangkau negara itu hanya sekitar 20 detik. "Atau bahkan 10 detik," umbarnya.
Tentu gertakan itu bisa jadi hanya perang urat saraf karena AS dan Inggris juga punya banyak senjata nuklir. Adapun belum lama ini, Rusia mengklaim telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat. Senjata ini disebut-sebut amat mengerikan.
Di negara barat, rudal RS-28 Sarmat ini kadang disebut Satan II atau rudal setan. Sarmat adalah rudal berkemampuan nuklir antar benua yang diklaim dapat menembak sasaran di manapun berada.