POPNEWS.ID - Presiden Soekarno dikenal public memiliki banyak Wanita.

Hal ini coba dimanfaatkan lawan-lawannya termasuk dari kalangan intelejen asing.

Seperti yang dilakukan intelejen Uni Soviet alias KGB dengan mengumpankan seorang pramugari kepada Soekarno.

Sebagai pemimpin negara besar yang tak berkiblat ke barat ataupun ke timur alias non blok, Bung Karno mau tak mau menjadi magnet tersendiri bagi dua negara besar yang saat itu mendominasi dunia yaitu AS dan Uni Soviat.

Puncaknya adalah pada Perang Dingin di mana sejarah mencatat Soekarno mulai dipepet oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Indonesia memang saat itu dianggap akan memerankan hal penting di Perang Dingin, dan mata dua negara adidaya itu menyorot kepulauan negeri ini tanpa lelah karena negaranya padat, penting secara strategi dan pada saat itu menjadi rumah dari partai komunis terbesar di luar Uni Soviet.

Soekarno sendiri bukanlah seorang komunis, tapi banyak memiliki rekan komunis dan ia setuju beberapa kecenderungan ideologi tersebut.

Tapi di balik kebijakan bebas aktif, ia tetap bisa bercengkerama dengan baik dengan para pemimpin Blok Barat.

Itulah sebabnya Moskow dan Washington layaknya berebut Indonesia selama puluhan tahun.

Aksi rebutan ini bahkan sampai melibatkan jebakan cinta untuk membungkam Soekarno dan mengancamnya.

Sayangnya, kedua negara di bawah agen mata-mata mereka tidak ada yang berhasil.

Di tahun 1955 CIA tengah kebingungan untuk menggulingkan Soekarno, setelah upaya dengan jor-joran dana jutaan Dolar untuk mencurangi pemilu Indonesia tahun 1955 gagal total.