Menurut Eko, kekhawatiran publik mengenai utang tersebut sebenarnya terkonfirmasi di dunia nyata.
Dia mengatakan ketika isu Prabowo akan memperlebar defisit 2025 mencuat, banyak investor kabur dari Indonesia.
Hal itu menyebabkan nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 16.400/US$.
"Itulah yang terjadi di sektor riil dan keuangan kenapa kemudian ketika ada isu defisit APBN diperlebar, bukannya senang karena ekonomi bisa tumbuh tinggi.
Tapi yang terjadi malah kabur dan menahan diri," katanya.
Continuum Indef melaksanakan riset melalui media sosial X selama 15 hari, dari 15 Juni-1 Juli 2024.
Indef kemudian menganalisis 22 ribu perbincangan dari 18 ribu akun yang membahas soal kondisi utang negara.