Jadi semakin muda pemilih, semakin (banyak) memilih Pak Prabowo,” kata Burhanuddin dalam siaran pers yang, Kamis (22/2/2024).
Ia mengungkapkan bahwa gen Z dan generasi milenial memiliki tingkat partisipasi dalam pemilihan yang lebih tinggi daripada proporsi nasionalnya.
Artinya, pada tanggal 14 Februari, jumlah generasi Z dan milenial yang menggunakan hak pilihnya melebihi rata-rata jumlah pemilih dari segmen lain di masyarakat.
Selain itu, Burhanuddin juga menyoroti tingginya persentase pemilih dari etnis Jawa, yang mencapai 43,2 persen dari total pemilih yang hadir di tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa etnis Jawa sekitar 43 persen dari populasi nasional.
"Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya.
Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilihan umum (pemilu) cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos (paslon tersebut)," kata Burhanuddin dalam rilis virtual mengenai hasil exit poll Pilpres 2024, Rabu, (21/2/2024).
Hal serupa juga terjadi pada basis pemilih NU, di mana persentase pemilih yang hadir di TPS mencapai 59,0 persen. Menurut Burhanuddin, basis pemilih NU biasanya hanya 50-51 persen tetapi kali ini meningkat.