Setiap orang punya cara membuat publik menoleh dengan cara masing-masing. Kalau cara kami berhasil, alhamdulillah," terang Dedek.
Dedek membantah Prabowo hanya akan mengandalkan narasi gemoy dalam kampanye di Pemilu 2024. Dia mengatakan Prabowo-Gibran siap bertarung gagasan.
Jadi politik gemoy ini tidak menegasikan politik yang substansial.
Artinya kadang-kadang yang seolah kami di-frame tidak ada substansinya, cuman gemoy-gemoy, nggak juga kok," ucap Dedek.
Dia menambahkan jenis kampanye gemoy ini nantinya akan terus dipakai Prabowo dalam menjaring suara pemilih muda.
"Kalau mau bicara substansi, ayo, sudah termaktubkan dalam dokumen Asta Cita. Mau dibongkar, dikritisi monggo.
Tapi cara komunikasi yang melekat kepada masyarakat dalam hal ini spesifik milenial dan Gen Z, ya kami lanjutkan," pungkas Dedek.
Sindiran PKS
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyinggung persaingan politik saat ini.
Dirinya mengatakan bahwa persaingan politik sekarang lebih mengedepankan gimik semata.
"Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah 'gemoy', 'santuy'," ucapnya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).
Dia menyoroti bahwa seolah-olah yang dapat memimpin Indonesia adalah mereka yang 'gemoy'.
Dirinya juga menyebut gimik politik itu sesuatu yang tidak sehat.
"Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ujarnya. (*)