Sebab berdasarkan perencanaan awal pada pembahasan bersama TAPD nilai APBD Murni Kota Samarinda 2025 ditaksir senilai Rp 4,4 triliun.
Sedangkan kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun depan mencapai Rp 4,9 triliun.
Atas hal ini dirinya juga meminta dengan adanya defisit anggaran seharusnya dapat mendorong Pemkot Samarinda untuk mendongkrak nilai PAD menjelang akhir tahun ini.
Sehingga kekurangan Rp 500 miliar diharapkan dapat ditutupi dari PAD tersebut.
"Misalnya untuk pembiayaan Terowongan atau Teras Samarinda dan Pasar Pagi. Itu harus jelas peruntukkannya,” pungkas Angkasa. (*)