"Kota kita kan pendapatannya dari jasa dan perdagangan, maka lebih banyak industri dan fokus pada peningkatan kualitas UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," ungkapnya.
"Harus diberikan pelatihan dan bimbingan agar dapat menjadi pengusaha yang handal, dan tidak menjadi PKL (Pedagang Kaki Lima)," tambahnya.
Terkait itu, Rofik mengusulkan agar pemkot konsen membantu pemasaran dagangan melalui platform online.
"Seperti dana Rp 15 miliar yang dititipkan kepada Bank Kaltimtara untuk cicilan UMKM, itu kan dana bertuah," ungkapnya. (*)