Saat disodorkan pertanyaan yang menekan, Price hanya menjawab informasi itu berasal dari intelijen AS.

"Saya tak akan menjelaskan apa yang kami punya, tapi saya akan menyerahkan penilaian kepada Anda," kata dia.

Konflik di perbatasan Ukraina terus memanas usai Rusia mengerahkan 100 ribu pasukan semakin mendekati perbatasan. AS dan sekutu terus menuding Moskow akan melakukan invasi dalam waktu dekat.

Namun, Kremlin berulangkali membantah rumor rencana invasi dengan mengatakan mereka berhak memindahkan ratusan ribu pasukannya di dalam teritorialnya sendiri.

Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat terus mengirim bantuan keamanan ke Ukraina sehingga mereka bisa bertahan dan melawan Rusia.

Washington juga terus meyakinkan sekutu dan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mendukung mereka.

"Ini sangat penting, untuk memastikan kami bisa dipercaya sekutu kami bahwa kami punya komitmen yang signifikan," kata Kirby kepada Fox News.

Ketegangan yang terus meningkat di perbatasan Ukraina juga memicu kekhawatiran dunia.

Uni Eropa terus berupaya menggalakkan diplomasi, sementara Turki sudah menawarkan diri menjadi mediator. (*)