Prabowo mengaku, enggan memberikan penjelasan detail soal standar ganda tersebut karena ingin menjaga persahabatan dengan negara Eropa.
Kendati begitu, Prabowo tetap menyampaikan peringatan agar Barat berhati-hati dalam menyikapi dunia yang perlahan bergeser.
"Sebagai kawan, saya mengatakan, tolong hati-hati.
Kalian akan tetap kuat, sejahtera, tapi (saat ini) ada pergeseran di dunia," kata Prabowo merujuk pada pergeseran kekuatan dunia, dari Barat ke Asia.
Meski Prabowo enggan memberikan penjelasan detail, namun sejumlah pidatonya sebelumnya memberikan gambaran jelas soal yang dimaksud standar ganda.
Dalam acara Rakernas LDII di Jakarta, Selasa (7/11/2023), Prabowo tegas menyebut negara Barat menerapkan standar ganda dalam menyikapi serangan brutal militer Israel terhadap warga sipil di Gaza, Palestina.
"Diajarkan kepada kita demokrasi dan hak asasi manusia, tapi kalau ribuan anak dibom, rumah sakit dibom, orang sipil dibom itu bukan pelanggaran hak asasi" kata Prabowo saat berpidato dalam acara Rakernas LDII di Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
"Jadi ada satu pelajaran. Hak asasi untuk satu kelompok manusia dan satu kelompok manusia yang bebas.
Itu namanya standar ganda," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan. (*)