Sabtu, 23 November 2024

Kabar Internasional

41 Ribu Korban Tewas, Erdogan Sebut Gempa Turkiye Setara Ledakan Bom Atom

Rabu, 15 Februari 2023 20:53

GEMPA DI TURKI - Gempa melanda Turki pada Senin (6/2/2023) waktu setempat

POPNEWS.ID -  Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan, gempa kuat yang mengguncang negaranya dan Suriah pada 6 Februari sama besarnya dengan ledakan bom atom

Hal tersebut disampaikan Erdogan pada Selasa (14/2/2023), sebagaimana dilansir Reuters. 

Erdogan menuturkan, akibat gempa bumi ini, ratusan ribu bangunan rusak dan tidak dapat dihuni di seluruh Turkiye selatan.

Dia menambahkan, negara mana pun akan menghadapi masalah yang sama seperti yang Turkiye alami jika diguncang gempa sekuat itu. 

Menurut laporan terbaru hingga Selasa, jumlah korban tewas akibat gempa di Turkiye dan Suriah mencapai 41.232 jiwa. 

Jumlah itu terdiri dari 35.418 orang yang tewas di Turkiye dan 5.814 orang yang tewas di Suriah, menurut laporan Reuters. 

Sebelumnya, di tengah upaya pencarian dan penyelamatan, kerusuhan dilaporkan pecah di Turkiye selatan.

Tim SAR Jerman dan tentara Austria sampai menghentikan operasi pencarian pada Sabtu (11/2/2023) karena terjadi bentrokan antara kelompok yang tidak disebutkan namanya. 

Keamanan diperkirakan akan memburuk karena persediaan makanan berkurang, kata seorang penyelamat. 

Hampir 50 orang telah ditangkap karena menjarah dan beberapa senjata disita, lapor media lokal.

Seorang juru bicara militer Austria mengatakan pada Sabtu bahwa bentrokan antara kelompok tak dikenal di Provinsi Hatay telah menyebabkan puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah kamp dengan organisasi internasional lainnya.

“Ada peningkatan agresi antarfaksi di Turkiye. Peluang menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan,” kata Letnan Kolonel Pierre Kugelweis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC. 

Beberapa jam setelah Austria menghentikan upaya penyelamatannya, Kementerian Pertahanan Austria mengatakan bahwa tentara Turkiye telah turun tangan untuk memberikan perlindungan sehingga operasi penyelamatan dilanjutkan.

Kelompok pencarian dan penyelamatan ISAR cabang Jerman dan Badan Federal untuk Bantuan Teknis (TSW) Jerman juga menghentikan operasi, dengan alasan masalah keamanan. 

“Semakin banyak laporan bentrokan antara faksi yang berbeda, tembakan juga telah dilepaskan,” kata juru bicara ISAR, Stefan Heine. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment