Risikonya kian membengkak setiap dekade setelah penduduknya mencapai 55 tahun.
Studi ini juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B mempunyai 11 persen risiko stroke dibandingkan dengan kontrol non-stroke, terlepas dari perbandingan usia.
Urutan genetik untuk golongan darah A dan B juga dikaitkan dengan risiko pembekuan darah yang sedikit lebih tinggi di trombosis vena.
Sulit dipercaya memang fakta golongan darah A memiliki risiko stroke lebih tinggi.
Namun perlu diingat, sebagian besar kasus stroke berasal dari penimbunan plak (lemak) di arteri sehingga lebih mungkin menyebabkan penggumpalan darah dari stroke.
Dengan demikian, gaya hidup sehat dan menghindari rokok adalah kunci utama pencegahan stroke.