Menurut Anhar, buruknya perencanaan mengakibatkan anggaran pembangunan yang seharusnya dialokasikan untuk proyek baru justru terserap untuk memperbaiki infrastruktur yang seharusnya bertahan lebih lama.
“Jalan baru malah cepat rusak, dan akhirnya butuh perbaikan lagi. Ini siklus yang harus diputus dengan perencanaan yang lebih matang,” jelasnya.
Politikus PDIP ini berharap Pemkot Samarinda lebih serius menangani persoalan ini.
Ia menegaskan bahwa proyek-proyek infrastruktur yang berkualitas tinggi akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan mencegah pemborosan anggaran.
“Pemerintah juga harus lebih tegas dalam pengawasan pembangunan agar infrastruktur yang dibangun benar-benar berkualitas, bertahan lama, dan bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.
Dengan pengawasan yang ketat dan perencanaan yang matang, Anhar meyakini pembangunan infrastruktur di Samarinda bisa berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga kebutuhan dasar masyarakat pun bisa terpenuhi dengan lebih baik. (adv)