POPNEWS.ID - Kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sekitar sebulan belakangan ini.
Antrean ibu-ibu di ritel modern demi mendapatkan minyak goreng menjadi pemandangan hampir di setiap daerah di Indonesia.
Di Samarinda, kelangkaan minyak goreng turut terjadi.
Kondisi ini dikhawatirkan terus berlarut hingga mendekati Ramadan, yang berlangsung bulan depan.
Beberapa bazar yang menjual minyak goreng murah, selalu habis diserbu warga.
Hal ini pun membuat kepanikan oleh masyarakat terkait ketersediaan komoditas kebutuhan masyarakat itu.
Melihat fenomena itu, Komisi I DPRD Samarinda meminta pihak Pemkot Samarinda untuk rutin melakukan pengawasan.
Joha Fajal, Ketua Komisi I DPRD Samarinda, menyebut harga eceran tertinggi minyak goreng dipatok Rp14 ribu, mesti jadi perhatian bersama.
Jelang bulan suci Ramadan, kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dipastikan akan meningkat.
Pemkot diminta mengantisipasi para penimbun minyak goreng, dan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, dirinya juga meminta masyarakat aktif dalam melakukan pengawasan.
“Masyarakat harus aktif dengan melaporkan kepada aparat terkait jika disinyalir terdapat upaya dari segelintir pihak yang mencari keuntungan,” kata Joha Fajal, Senin (7/3/2022).
Joha mengimbau agar masyarakat dan pemerintah harus selalu waspada agar stok salah satu bahan pokok ini bisa terus stabil memenuhi kebutuhan warga Samarinda.
“Kalau ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan itu jelas keliru, dan harus ditindak tegas,” paparnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS