Ansori menjelaskan bahwa pembinaan dilakukan melalui latihan rutin dan penyediaan peralatan yang tepat. Meski panahan tradisional masih menggunakan peralatan sederhana, seperti busur bambu dan anak panah kayu, beberapa kategori telah menggunakan busur semi fiber.
“Latihan menjadi agenda utama kami, tapi yang tidak kalah penting adalah penyediaan alat,” tambahnya.
Selain pembinaan, KORMI dan Perpatri Kaltim juga rutin mengadakan kejuaraan untuk meningkatkan daya saing atlet, salah satunya dalam festival budaya Erau di Kutai Kartanegara yang selalu mengadakan event panahan tradisional.
Ansori menyebutkan bahwa kategori Jemparingan akan ditambahkan pada kejuaraan tahun depan untuk memperluas variasi olahraga panahan tradisional di Kaltim.
Dengan dukungan penuh dari Dispora Kaltim, Kejurnas Panahan Tradisional ini diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan atlet sekaligus upaya pelestarian olahraga tradisional di tengah modernisasi olahraga. (adv/disporakaltim)