Sampel tersebut juga memuat data sejumlah pemilih yang berada di luar negeri.
Jimbo mengklaim memiliki lebih dari 250 juta data. Ia juga menyediakan sekitar 500 ribu data sebagai sampel.
Menindaklanjuti dugaan kebocoran data itu, KPU bersama Gugus tugas yang diisi oleh BSSN, Cybercrime Polri, BIN, dan Komifno tengah menelusurinya.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan data DPT tak hanya dipegang oleh KPU.
Ia menyebut berdasarkan UU Pemilu, sejumlah pihak juga memegang data tersebut.
"UU Pemilu mengamanatkan kepada KPU untuk menyampaikan DPT softcopy kepada partai politik peserta pemilu 2024 dan juga Bawaslu," kata Hasyim dalam keterangan tertulis, Rabu. (*)