"Pendapatan dari perusda masih cukup besar, kami mendorong MBS untuk mengambil alih bisnis alur sungai, pandu tunda yang selama ini dikelola pelindo termasuk vendornya," terang Tyo.
"MBS bisa mengambil alih semua ketika kegiatan pengolongan di jembatan Mahakam kembar dan Mahulu, nantinya semua berkoordinasi ke Perusda dan bisa menghasilkan PAD masuk ke provinsi," sambungnya.
Komisi II juga berkomitmen akan mengawal sampai ke Pelindo pusat, agar hal tersebut bisa memberi kebermanfaatan untuk PAD Kaltim.
Hal lain, juga dikatakan Tyo agar aset yang belum bisa dimaksimalkan mendapat PAD, semisal Hotel Altet, Stadion Utama Palaran, dan terakhir ada lahan-lahan milik Pemprov yang bisa dimanfaatkan.
(advertorial)