Termasuk tagihan listrik PLN. Kita juga sudah di-blacklist oleh sejumlah vendor obat," ujar Miskia.
Dari pemaparan anggaran RSUD Nunukan, total utang RSUD Nunukan sejak 2021 sekitar Rp 42.287.779.060.
Rinciannya adalah utang obat, BMHP, BHP dan lainnya.
Dengan rincian, utang tahun 2021 sebesar Rp 3,5 miliar, utang tahun 2022 sebesar Rp 8 miliar dan utang tahun 2023 Rp 30,7 miliar.
Dari total utang tersebut, RSUD sudah membayar tagihan sebesar Rp 17.317.596.362 sehingga masih tersisa Rp 24.970.182.698.
Sebagai informasi, anggaran BLUD RSUD Nunukan sedang masuk penyidikan Kejari Nunukan dengan ditemukannya dugaan penyelewengan anggaran penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 3,6 miliar di tahun 2022.
Jaksa juga menemukan angka kerugian jauh lebih besar di tahun 2021 yang jumlahnya masih dalam penghitungan BPKP. (*)