Atas kondisi tersebut, Laura mengaku sudah menegur jajaran manajemen RSUD.
Ia juga meminta para Dewas BLUD RSUD Nunukan yang terdiri dari Asisten I, Kepala Bagian Anggaran, dan Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, untuk segera mengambil kebijakan strategis mengatasi permasalahan utang tersebut.
"Pihak manajemen berjanji dan sanggup untuk segera mengatasi permasalahan utang tersebut," imbuhnya.
Pemda juga akan segera menggelontorkan subsidi untuk menambal utang RSUD yang akan segera direalisasikan pada pembahasan APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025.
"Untuk angka persisnya menunggu pembahasan," kata Laura.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Hj Miskia menjelaskan, kondisi RSUD diambang bangkrut.
Bahkan, kas RSUD bulan Mei 2024 sudah kosong sehingga tagihan listrik, air PDAM dan oksigen tidak terbayar.
"Kas RSUD di bulan Mei 2024 itu nol rupiah. Air PDAM sudah tidak terbayar 5 bulan, sekitar Rp 520 juta. Oksigen masuk 3 bulan belum terbayar. Itu perbulannya Rp 210 juta.