Jumat, 22 November 2024

Bukan Digempur, Putin Minta Militer Rusia Blokade Mariupol Ukraina, Lalat Pun Tak Boleh Lolos

Kamis, 21 April 2022 19:47

Armada tempur tank Rusia (dailymail.co.uk)

Shoigu mengatakan sekitar 2.000 orang ada di kompleks Azovstal.

Ribuan orang tewas dalam serangan Rusia di Mariupol yang telah berlangsung selama dua bulan.

Warga Terjebak

Ukraina mengatakan sekitar 1.000 warga sipil berlindung di satu pabrik baja di kompleks tersebut, bersama sejumlah petempur Ukraina yang masih tersisa.

Pada Rabu (20/04), Mayor Serhiy Volyna, komandan tentara Rusia di Azovstal mengatakan tentara yang ia pimpin tidak akan menyerah.

Dalam satu rekaman video, Mayor Volyna meminta bantuan internasional untuk 500 serdadu yang terluka dan ratusan perempuan dan anak-anak yang bersembunyi bersama pasukannya.

"Mungkin waktu kami hanya tersisa beberapa hari atau beberapa jam lagi," kata Mayor Volyna.

"Musuh mengerahkan unit-unit yang melebihi jumlah kami puluhan kali, mereka unggul di udara, artileri, pasukan infanteri, mesin-mesin [perang lain], dan tank-tank," kata Mayor Volyna.

Penasihat di Kementerian Pertahanan Ukraina, Yuriy Sak, kepada BBC hari Kamis (21/04) mengatakan situasi di Mariupol masih sangat sulit.

"Saat ini ada lebih 1.000 warga sipil yang berlindung di sana. Penasihat presiden mengatakan ia siap berangkat ke Mariupol dan berunding tanpa syarat. Sejauh ini kami belum mendapatkan tanggapan [dari pihak Rusia]," ungkap Sak.

Ia mengatakan sebelum perang, terdapat lebih 500.000 warga di Mariupol.

"Sekarang ini, sekitar 100.000 orang terjebak di kota yang diduduki [Rusia]. Tapi tak semua wilayah Mariupol di bawah kendali Rusia," katanya.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment