“Kasus kebakaran itu menyebabkan korban jiwa. Ternyata faktor utamanya bukan karena mobil yang menabrak.
Tapi bensin yang ditabrak akhirnya menimbulkan api,” terangnya, saat dikonfirmasi, Rabu (20/4/2022).
Meski pernah terjadi kebakaran serupa, Subandi menguraikan bahwa insiden di Jalan AW Syahranie merupakan peristiwa yang besar.
Sebab merenggut nyawa 7 anggota keluarga yang berada di bangunan tersebut.
Ia juga mengungkapkan, bahwa kebakaran yang disebabkan oleh penjualan BBM eceran itu pun juga tak hanya terjadi di Samarinda.
Di beberapa daerah lain di Kalimantan Timur juga pernah terjadi hal serupa.
“Ada beberapa daerah dengan kasus yang sama, kebakaran karena Pertamini.
Jadi selangnya itu konslet kemudian menyambar rumah di sekitarnya,” ungkap Subandi.