Diketahui, Sejauh ini MUI Pusat belum pernah memfatwakan Syiah sebagai ajaran sesat dan MUI Jabar pun mengikuti “buku pedoman yang diterbitkan MUI Pusat”.
Sementara, Pengamat politik dan hubungan internasional Timur Tengah, Dina Sulaeman, mengatakan yang menjadi masalah besar adalah ketidaktahuan perekam video yang kemudian disebarluaskan dan diselipkan narasi-narasi tertentu.
Padahal itu merupakan bagian dari peringatan tahunan Asyura yang selalu diadakan setiap 10 Muharram dan perbedaan dalam melakukan sebuah peringatan adalah hal yang “wajar”.
“Tidak ada satu negara yang homogen, hanya satu pemikiran saja. Bahkan di mazhab Sunni pun juga ada berbagai aliran, ada berbagai pandangan.
"Jadi memahami perbedaan, menerima perbedaan, itu adalah hal yang penting yang perlu diedukasikan ke semua orang.
"Jangan langsung kaget ketika melihat ada yang berbeda, diskusi dululah,” kata Dina kepada BBC News Indonesia, Selasa (02/08). (*)