POPNEWS.ID - Baru-baru ini Bandung dibuat geger dengan video ritual yang sempat dikira sesat.
Di mana sekelompok orang terlihat seperti menari diiringi musik.
Belakangan diketahui, ritual tersebut merupakan peringatan Hari Asyura yang digelar pengikut Syiah.
Video yang tersebar di media sosial tersebut bikin panas karena dilabeli narasi sesat dan menyalahi ajaran Islam.
Namun, sikap terbuka masyarakat Syiah serta penerimaan yang ditunjukkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dan warga sekitar, akhirnya, mampu meredam agitasi itu.
Masyarakat Syiah Bandung pun menjelaskan tujuan dan makna acara Asyura tersebut, serta mengklarifikasi bahwa pihaknya sudah mendapat izin kepolisian.
Sementara, MUI Jabar mengatakan pihaknya memaklumi adanya perbedaan peringatan Asyura versi Syiah dan Sunni.
Diketahui, Sejauh ini MUI Pusat belum pernah memfatwakan Syiah sebagai ajaran sesat dan MUI Jabar pun mengikuti “buku pedoman yang diterbitkan MUI Pusat”.
Sementara, Pengamat politik dan hubungan internasional Timur Tengah, Dina Sulaeman, mengatakan yang menjadi masalah besar adalah ketidaktahuan perekam video yang kemudian disebarluaskan dan diselipkan narasi-narasi tertentu.
Padahal itu merupakan bagian dari peringatan tahunan Asyura yang selalu diadakan setiap 10 Muharram dan perbedaan dalam melakukan sebuah peringatan adalah hal yang “wajar”.
“Tidak ada satu negara yang homogen, hanya satu pemikiran saja. Bahkan di mazhab Sunni pun juga ada berbagai aliran, ada berbagai pandangan.
"Jadi memahami perbedaan, menerima perbedaan, itu adalah hal yang penting yang perlu diedukasikan ke semua orang.
"Jangan langsung kaget ketika melihat ada yang berbeda, diskusi dululah,” kata Dina kepada BBC News Indonesia, Selasa (02/08). (*)