Warga asing bisa menjadi anggota Garda Nasional hanya jika mereka bergabung secara sukarela.
Saat ini, berdasarkan laporan Washington Post yang mewawancarai sejumlah pejabat Ukraina, terdapat sekitar 20.000 warga asing yang menjadi anggota legiun asing Ukraina.
Mereka berasal dari 55 negara, menurut juru bicara Legiun Internasional Ukraina Damien Magrou.
Menurutnya, jumlah terbesar dalam legiun tersebut adalah orang Amerika dan Inggris, disusul oleh orang Polandia dan Kanada, serta perwakilan dari berbagai negara.
Menjawab pertanyaan tentang pendanaan, Magrou mengatakan Legiun Internasional adalah bagian dari Angkatan Bersenjata Ukraina dan dibiayai dari anggaran pertahanan.
“Ini berlaku untuk semua biaya hidup, gaji para petempur, senjata dan amunisi. Kami memiliki dana amal tambahan dari donor swasta, terutama dari Barat,” papar Magrou.
Di pihak lain, Rusia juga aktif merekrut orang-orang dari luar negeri serta pasukan bayaran Wagner untuk menyerang Ukraina.
Kremlin telah merekrut hingga 15.000 penduduk Nepal untuk berperang di Ukraina, menurut laporan CNN.
Berbagai media, termasuk New York Times, melaporkan bahwa warga Sierra Leone, Georgia, Kuba, dan Suriah juga ikut menginvasi Ukraina.
Namun, belum diketahui apakah ada warga Indonesia yang bertempur untuk Rusia. (*)