Misalnya, teknologi haptic Xiaomi, pengenalan suara sekitar, dan teknologi text-to-speech yang dirancang untuk pengguna dengan gangguan penglihatan, pendengaran, dan pengucapan, sehingga memungkinkan pengguna yang memiliki kekurangan untuk dapat dimudahkan dengan bantuan teknologi yang canggih.
Penguatan Ambisi Global Xiaomi
Pada tahun 2013, sistem IP Xiaomi masih dalam masa perkembangan yang berfokus pada perlindungan teknologi yang telah dikembangkan dan mematenkan hardware serta sistem operasi MIUI. Sambil berfokus di Mainland China, Xiaomi kemudian merambah pasar luar negeri seperti Eropa. Ketika Xiaomi mengalami perkembangan pesat, sejumlah pemegang paten di seluruh dunia mulai menaruh perhatian yang besar terhadap Xiaomi.
Salah satu gugatan muncul dari sebuah entitas non-praktisi, BlueSpike, yang menuduh Xiaomi melanggar hak patennya pada beberapa model smartphone pada tahun 2013. Gugatan tersebut diakhiri dengan penarikan gugatan oleh BlueSpike, yang mencerminkan bagaimana hak kekayaan intelektual Xiaomi melindungi upaya pengembangan bisnis. Xiaomi juga telah mendapatkan keputusan hukum terhadap Sisvel, IPCom, dan lainnya, yang berkontribusi pada pembentukan prinsip FRAND (“Fair, Reasonable, and Non-Discriminatory”) di bidang IP global.
Lewat berbagai upaya seperti akuisisi, cross-licensing, dan transfer paten, Xiaomi telah mencatat pencapaian hak paten yang signifikan. Salah satunya pada 2016, ketika Xiaomi dan Microsoft memperluas kemitraan global kedua perusahaan.
(redaksi)