Minggu, 19 Mei 2024

UAS Sudah 2 Kali ke Singapura, Somad Sebut Negeri Singa Kampung Halamannya

Jumat, 20 Mei 2022 17:3

Ustaz Abdul Somad

POPNEWS.ID - Ustaz Abdul Somad memberi klarifikasi terkait 3 poin penolakan Singapura atas dirinya.

Diketahui, salah satu poin yang membuat UAS dilarang masuk ke Singapura adalah dirinya dicap sebagai ekstrimis oleh negara tersebut.

Meski demikian, UAS mengaku tak akan kapok mencoba ke Singapura.

Hal ini ditegaskan UAS di channel YouTube Karni Ilyas.

"Apakah dengan larangan masuk kemarin Ustaz akan kapok pergi ke Singapura?," tanya Karni.

Menjawab hal itu, UAS menegaskan tidak akan kapok pergi ke Singapura.

Hal ini, kata UAS, karena Singapura merupakan tanah melayu yang mana serumpun dengan Riau.

Sebagai orang Riau, UAS memandang Singapura merupakan kampung halamannya.

"Kalau saya bilang kapok ke Singpura sama dengan saya bilang kapok ke Minangkabau. Karena Singapura adalah tanah melayu. Nenek saya punya kakak, anak cucunya di Singapura."

"Kami orang Riau melihat Singapura itu bagian tanah kami. Karena Singapura itu adalah kerajaan Melayu Tumasik. Setelah kerajaan Melayu Tumasik berpindah ke Malaka.

Abad 15 Malaka tumbang lalu menjadi kerajaan Johor. Pecahan Johor itulah Sri Indrapura Riau. Jadi kami serumpun."

"Bagaimana mau tobat, serumpun, kampung halaman. Secara suku kami Melayu," beber UAS.

UAS melanjutkan, tujuannya ke Singapura dengan membawa istri dan anak bertujuan untuk mengenalkan anaknya peninggalan nenek moyang mereka.

"Saya mau bawa anak saya, keponkaan saya, mau memperlihatkan, ini lho Masjid Sultan. Ini tanah moyang orang Tumasik. Ini adalah makam Habib Nuh. Habib Nuh ulama besar, keturunan Rasulullah di Singapura," terangnya.

Sebelum ditolak masuk pada Senin kemarin, UAS sendiri sudah dua kali ke Singapura.

"Tahun 2012 saya masuk, tahun 2017 sebelum ke Kairo saya masuk. Tidak ada masalah. Dan saya biasa berhubungan baik dengan jamaah Singapura. Kalau saya ada kajian di Batam mereka datang ke Batam."

"Sebelum Covid, mereka datang beberapa bus karena menyeberangnya tidak terlalu jauh. Jadi hubungan saya baik dengan masyarakat Singapura," ujarnya.



Selanjutnya, UAS menerangkan, terkait pernyataan Singapura dalam tiga poin, di antaranya menyebut dirinya ekstrimis, hal itu semuanya sudah pernah diklarifikasi oleh UAS.

UAS mencontohkan, soal gerakan mati sahid di Palestina, hal itu pernah ia klarifikasi sekira 6 tahun lalu.

Bahwa, pernyataan itu, untuk menjawab pertanyaan mengenai gerakan Palestina dan itu hanya khusus di Palestina.

"Bahwa kaum muslimin (di Palestina) dalam keadaaan lemah tidak ada cara lain, dan itupun mengutip fatwa para ulama bukan fatwa Abdul Somad," ujarnya.

Lalu, soal patung yang ada jin di dalamnya, UAS menyatakan hal itu berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW.

Ia kemudian menyebutkan referensi dari sejumlah ulama.

Sementara untuk penyebutan kafir, UAS mengatakan hal itu merupakan bagian dari ajaran Islam.

"Orang yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW itu orang yang mengingkari kedatangan Nabi Muhammad SAW itu disebut orang yang kafir. Kafir itu artinya ingkar. Jadi, penjelasan itu dijelaskan di dalam masjid kepada kaum muslimin, menjawab pertanyaan lalu video itu dipotong, itu udah clear pak Karni. Udah dijelaskan bertahun-tahun yang lalu. Sudah diklarifikasi," bebernya. (*)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment