Rabu, 4 Desember 2024

Kabar Olahraga

Terilhami Kartun, Tanggalkan Nama Cassius Marcellus Clay Junior, Muhammad Ali Peluk Islam dengan Damai

Rabu, 31 Januari 2024 21:31

Muhammad Ali

POPNEWS.ID - Muhammad Ali merupakan legenda tinju dunia.

Banyak kisah tentang pemilik nama lahir Cassius Marcellus Clay Junior ini.

Baik di dalam ring maupun kesehariannya.

Termasuk perjalanan prgamatismenya hingga akhirnya memeluk Agama Islam.

Meski ia sudah meninggal dunia pada 3 Juni 2016, namanya selalu dikenang sebagai salah seorang fighter terbaik.

Pria yang wafat di usia 74 tahun itu merupakan seorang mualaf

Muhammad Ali memutuskan mengucapkan kalimat Syahadat saat namanya sedang naik daun. 

Sejak memeluk Islam, dia menjadi ikon bagi Muslim Amerika.

Mengutip dari NDTV, Belinda, istrinya, mengungkapkan alasan utama Muhammad Ali menjadi seorang mualaf

Pria dengan julukan The Peoples Champ itu memeluk Islam usai bertengkar bersama Belinda.

Saat itu, kata Belinda, Muhammad Ali berada di luar kendali. 

Belinda kemudian menginstruksikan Ali untuk duduk dan menulis sebuah esai. 

Dia memintanya untuk menulis tentang mengapa dia menjadi seorang muslim. 

Ali lalu mengambil selembar kertas kosong dan pulpen biru dan mulai menulis.

Belinda yang sekarang memakai nama Khalilah Camacho-Ali telah menyerahkan esai Muhammad Ali itu ke Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika Amerika, 25 Oktober 2017.

Dalam esainya itu, Muhammad Ali menulis tentang masa remajanya di Louisville saat dia dikenal sebagai Cassius Clay Jr. 

Suatu ketika Ali melihat seorang pria mengenakan jas mohair hitam, menjual koran terbitan Nation of Islam saat ia berjalan-jalan mencari gadis-gadis cantik.

Sebelumnya Ali pernah mendengar tentang organisasi Islam Amerika itu dan pemimpinnya, Elijah Muhammad. 

Namun dia tidak pernah berpikir serius untuk bergabung dengan kelompok tersebut, yang menggunakan beberapa ajaran Islam untuk memperjuangkan hak kulit hitam dan perbaikan diri.

Ali mengambil koran dan tertarik dengan sebuah kartun. 

Kartun itu menunjukkan seorang pemilik budak kulit putih memukul budak kulit hitamnya dan meminta orang tersebut berdoa kepada Yesus. 

Ali pun menyadari gambar itu memiliki makna yang salah

Muhammad Ali menjadi mualaf bukan secara spiritual, melainkan pragmatisme. 

Kartun yang dilihatnya itu membuat dia tak mau memakai nama Cassius Clay.

Pada tahun 1964, ketika dia memenangkan kejuaraan kelas berat usai menumbangkan Sonny Liston, Muhammad Ali mengumumkan secara terbuka dan membuat pernyataan independen: "Saya percaya kepada Allah dan dengan damai," katanya.

"Saya bukan lagi orang Kristen. Saya tahu ke mana saya pergi dan saya tahu yang sebenarnya. Saya tidak harus menjadi apa yang Anda inginkan. Saya bebas menjadi apa yang saya inginkan."

Ali mengungkapkan, kepindahannya ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia. 

Ia meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang. Menurutnya, Islam tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras.

"Semuanya sama di hadapan Allah SWT. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka adalah yang paling bertakwa."

Keyakinannya terhadap Islam makin bertambah manakala Ali membaca terjemahan Alquran. ''Aku bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak, yang tidak mungkin dibuat oleh manusia." Muhammad Ali.

Sosok Muhammad Ali

Ali merupakan petinju pertama yang merebut sabuk gelar juara dunia kelas berat untuk tiga kesempatan berbeda dan mempertahankannya 19 kali.

Bernama asli Cassius Marcellus Clay Junior, Ali yang lahir pada 17 Januari 1942, tumbuh dan besar di Louisville, Kentucky, di Amerika selatan.

Sang ayah, Cassius Marcellus Clay, Senior adalah seorang pelukis papan reklame, sementara ibunya, Odessa Grady Clay menjadi pekerja rumah tangga.

Dia juga memiliki seorang adik laki-laki, Rudolph Valentino Clay yang kemudian berganti nama menjadi Rahman Ali.

Muhammad Ali mengenal tinju saat masih berusia 12 tahun. Dia diperkenalkan dan dilatih tinju oleh seorang petugas polisi, Joe Martin. 

Perjalanan di Dunia Tinju

Ali menjalani pertarungan amatir pertamanya pada tahun 1954, di mana dia meraih kemenangan perdananya dengan penjurian.

Karier Bertinju dan Gelar Juara Dunia Karir bertinjunya berjalan mulus. Pada 1959, dia menjuarai turnamen Sarung Tinju Emas Nasional dan juara nasional Uni Atletik Amatir juga di kelas yang sama. Dilanjutkan medali emas dalam Olimpiade di Roma pada 1960.

Setelahnya, Ali memutuskan meninggalkan dunia amatir untuk menjadi seorang petinju profesional. Ali membuktikan kualitasnya dengan memenangkan 19 pertandingan profesional pertamanya, 15 di antaranya menang KO.

Muhammad Ali meraih gelar juara dunia pertamanya pada 25 Februari 1964. Ali yang saat itu masih bernama Cassius Clay keluar sebagai pemenang atas juara kelas berat Sonny Liston. 

Dia menang setelah pertandingan berjalan enam ronde dan Liston tak mampu melanjutkan pertarungan ronde ketujuh. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment