Senin, 6 Mei 2024

Daftar Petinju Nasional Yang Meninggal Setelah Jalani Pertarungan di Ring Tinju

Jumat, 4 Maret 2022 23:48

Ring tinju

POPNEWS.ID - Hero Tito petinju nasional meninggal dunia Kamis (3/3/2022) pukul 16.45 WIB.

Meninggalnya petinju asal Malang usai bertanding ini menambah petinju Indonesia yang meregang nyawa setelah naik ring.

Hero Tito menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami koma sejak Minggu (27/2/2022).

Petinju asal Malang itu meninggal dunia pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kabarnya Hero Tito meninggal setelah keluarga memutuskan untuk melepas alat bantu yakni ventilator yang dalam lima hari ini terpasang di tubuhnya.

Hero Tito menjadi petinju ke-31 yang meninggal dunia setelah bertarung sejak tahun 1948.

Kasus pertama petinju Indonesia yang meninggal usai bertarung adalah Jimmy Koko tahun 1948 setelah duel melawan Meyer.

Dalam sejarah, tiga insiden petinju tewas dalam setahun pernah dua kali terjadi.

Insiden itu terjadi tahun 2001 dan 2012.

Tahun 2001

Petinju asal Bekasi John Namtilu tewas usai melawan Hasan Purba (11 Maret)

Muhammad Alfaridzi usai melawan Kongthawat Ora Sorkiti (2 April), Donny Maramis ketika melawan Stenly Kalalo.

Tragedi serupa kembali terjadi tahun 2012.

Pada 31 Maret 2012 petinju Jakarta, Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto tewas empat hari setelah melawan Irvan Barita Marbun. Afrizal kalah angka mutlak, dan kemudian meninggal tanggal 4 April 2012 setelah menjalani operasi di bagian kepala karena mengalami pendarahan di otak di RS UKI, Jakarta.

Pada 16 November 2012, petinju asal Kupang, Oxon Palue meninggal usai melawan Gerry Gio Toisuta. Oxon Palue kemudian mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan dinyatakan meninggal pada 20 November 2012 di rumahsakit.

Pada 27 January 2013 petinju Jakarta, Tubagus Setia Sakti mengalami pendarahan otak usai melawan Ical Tobida. Tubagus kemudian meninggal pada hari berikutnya.

Berikut ini daftar petinju Indonesia yang tercatat tewas dalam sejarah tinju Indonesia:

1. Tahun 1948; Surabaya: Jimmy Koko (lawan: Meyer)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment