Lebih lanjut, dr. Siti Nurriyatus Zahrah mengatakan, edukasi stunting kepada para remaja misalnya dengan diberi pendidikan tentang pengaruh anemia dapat menyebabkan kehamilan yang tidak sehat.
“Misalnya harus diberi pendidikan tentang pengaruh anemia dapat menyebabkan kehamilan yang tidak sehat, keguguran bahkan pendarahan,” kata Tutus, sapaan akrabnya, Kamis (9/2/2023).
Diketahui, Pemkot Samarinda telah menargetkan penurunan kasus stunting menjadi 11 persen di tahun 2024 mendatang.
“Secara nasional ada target penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai angka 14% dan tahun 2030 harus nol persen. Samarinda sendiri memiliki target penurunan angka stunting hingga 11% di tahun 2024” ujarnya.
Edukasi ini juga bakal menyasar kelompok pasangan muda, termasuk imbauan untuk tidak merokok karena dikhawatirkan berpengaruh pada sistem reproduksi atau kualitas sperma dan kehamilan para ibu muda.
Ia juga menjelaskan bahwa pengaruh pendidikan juga sangat penting terhadap upaya menekan laju peningkatan kasus stunting ini.