"Konsolidasi suara dukungan NU menjadi faktor yang akan memberi peluang kemenangan paslon 01 lebih besar.
Anies effect ini juga menjadi faktor bagi peningkatan suara koalisi partai pengusung paslon," paparnya.
Berdasarkan survei tersebut, diketahui terdapat persaingan ketat pada elektabilitas terkini antar paslon.
Anies-Muhaimin unggul di angka 33,2%, sementara Prabowo-Gibran (35,5%) dan Ganjar-Mahfud sebesar 16,8%.
Ia menambahkan persaingan elektabilitas antara Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran hampir terjadi di semua kawasan, terutama Pulau Jawa.
"Berdasarkan data, sulit untuk dapat melaksanakan pemilu satu putaran, sebagaimana yang disuarakan oleh salah satu paslon, karena sesungguhnya ketiga paslon masih mendapatkan potensi dukungan pemilih di bawah 40%," terangnya.