Naseem Hamed kemudian berhasil 10 kali menang lagi sejak pertarungan itu.
Dalam prosesnya ia juga mampu merebut sabuk WBC dari Caesar Coto pada 22 Oktober 1999.
Kehebatan Nasheem Hamed akhirnya terhenti pada 7 April 2021. Ia kalah angka mutlak saat menghadapi Marco Antonio Barrera (Meksiko).
Ternyata puji syukur terhadap Allah bukan hanya menghias bibir Hamed ketika kemenangan demi kemenangan yang ia raih.
Ketika menelan kekalahan dari Marc Antonio Barrera itu (satu-satunya kekalahan dalam kariernya), Hamed tetap bersyukur dan menyikapi hal tersebut sebagai bagian dari takdir Allah.
“Saya memberikan ucapan selamat dan berharap dia (Marc Antonio Barrera-red) meraih sukses di masa depan.
Setelah ini saya akan kembali ke gym, berlatih, dan kembali siap bertanding. Bila hal ini (kekalahan) sudah dituliskan oleh Allah, saya terima hal yang sudah ditakdirkan tersebut,” kata Hamed.
Hamed kemudian diberi pertanyaan tentang statusnya sebagai petinju terhebat yang rekornya tercoreng oleh kekalahan ini sebelum pensiun.
“Saya gembira telah menjalani 12 ronde dan tetap dalam kondisi sehat dan selamat.
Saya terima kekalahan yang sudah digariskan ini. Begitulah cara seorang pria dan petarung sejati bersikap,” tutur Hamed kala itu.
Setelah kalah dari Barrera, Hamed hanya satu kali lagi naik ring yaitu saat mengalahkan Manuel Calvo di Mei 2002.
Setelah itu, Hamed tak pernah menyatakan dengan jelas kepastian naik ring lagi sampai akhirnya ia mengakui sulit bertinju lagi karena masalah cedera di tangan. Hamed terakhir kali naik ring saat berusia 28 tahun.
Naseem Hamed, dijuluki Pangeran Naseem dan Naz, berkompetisi dari tahun 1992 hingga 2002.
Ia memegang beberapa kejuaraan dunia kelas bulu, termasuk gelar WBO dari tahun 1995 hingga 2000; gelar IBF pada tahun 1997; dan gelar WBC dari 1999 hingga 2000. (*)