Jumat, 22 November 2024

Runtut Kisah Korban Bullying Yang Jadi Kaya Raya: Elon Musk

Rabu, 9 Februari 2022 12:54

TERSENYUM - Elon Musk CEO Tesla/ Foto: The Independent

Intimidasi dan bullying itu diterimanya hingga usia 15 tahun. Cara Elon Musk menghadapi bullying itu dengan belajar bagaimana membela diri dengan karate dan gulat.

Korban perceraian orang tua

Orang tua Elon Musk bercerai ketika dia berusia 10 tahun. Bersama sang adik, Kimbal, Elon lalu tinggal bersama bapaknya.

Masa kecil Elon Musk dijalani bersama Kimbal dan saudara perempuannya Tosca di Afrika Selatan. Ayah Musk, Errol Musk, berprofesi sebagai insinyur kaya di Afrika Selatan.

Seiring berjalannya waktu, Elon sadar keputusan itu keliru. Dia pun mulai bermasalah dengan bapaknya.

"Itu bukan ide yang bagus," ungkapnya dalam wawancara Rolling Stone, dikutip Business Insider, Jumat (19/2/2021) lalu.

Ibu Elon Musk bernama Maye Musk. Dia adalah seorang wanita model Kanada. Maye Musk menjadi bintang kampanye Covergirl wanita tertua saat itu.

Maye Musk termasuk pekerja keras. Ketika Elon Musk menginjak remaja, Maye Musk bekerja di 5 pekerjaan sekaligus untuk menafkahi keluarga.

Orang tuanya bercerai ketika dia berusia 10 tahun.

Merintis karir startup

Tapi tak selamanya hidup Elon Musk getir. Dia juga alami pengalaman bahagia di masa kecilnya.

Saat usia 12 tahun, Elon Musk sudah berbisnis dan berhasil menjual game buatan sendiri Blastar ke majalah komputer dengan harga US$500.

Adik kakak Elon dan Kimbal lalu luncurkan startup Zip2. Mereka dapat investor dari beberapa pihak di Silicon Valley.

Startup Zip2 lalu dibeli Compaq. Harganya US$ 341 juta dalam bentuk uang tunai serta saham.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment