Jumat, 22 November 2024

Profesor Asal New York Diminta Miliarder Dunia Persiapkan Tempat Khusus untuk Hari Kiamat

Senin, 24 Oktober 2022 14:26

ILUSTRASI - Ilustrasi hari kiamat/ Foto: Unsplash

Yang lain sudah menyiapkan bunker dan penjaga keamanan.

Ada banyak pertanyaan soal penjaga ini, seperti 'Bagaimana membayar mereka saat crypto tidak berharga lagi? Apa yang akan menghentikan mereka mendengar perintah? Mungkin penjaga robot akan lebih baik?'

"Hampir seluruh pembicaraan membicarakan skenario Walking Dead," katanya, yang mengacu serial kiamat zombie yang diangkat ke layar kaca.

Tapi Douglas merasa tidak bisa membantu menjawabnya.

Ya, dia memang seorang ahli bidang "manusia otomatis di era digital", tetapi dia lebih menganggap dirinya sendiri sebagai "ahli teori media Marxis" daripada seorang futuris.

Saat pertemuan terjadi, profesor ini akhirnya punya kesimpulan soal "orang-orang terkaya dan paling berkuasa yang pernah bersamanya" itu.

"Saya mulai melihat mereka sebagai orang yang menyedihkan," katanya.

Tidak sendiri

Pertemuan di gurun yang aneh tersebut membuat Douglas bertanya mengapa beberapa orang yang punya hak-hak istimewa di dunia, malah memikirkan tentang kehancuran dunia.

Dia menulis pengalamannya di situs Medium, kemudian menulis buku dengan judul 'Survival of the Richest: Escape Fantasies of the Tech Billionaires'.

Ternyata bukan hanya lima orang paling kaya itu yang merencanakan untuk kabur dari kiamat.

Salah satu pendiri PayPal, pendukung Donald Trump, dan libertarian Peter Thiel, adalah salah satu dari beberapa miliarder yang sudah punya warga negara Selandia Baru dan membeli sebidang tanah di kawasan terpencil di negara itu.

Pada bulan Agustus, rencana Peter terhalang ketika Dewan Wilayah Queenstown Selandia Baru menolak rencananya untuk membangun penginapan mewah yang berbentuk seperti bunker.

Ada pula mereka yang dikenal sebagai 'seasteaders', yang yakin struktur bangunan yang jauh dari perairan internasional adalah 'jalan keluar' terbaik dari masyarakat.

Seperti yang ditulis Douglas dalam buku barunya, "In the Minecraft-meets-Waterworld future envisioned by 'aquapreneurs', orang kaya harus hidup di negara-kota yang mandiri dan mengambang bebas."

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment