"Apakah guru-guru rajin ke perpustakaan? Guru-guru itu tahu tidak di mana titik-titik buku berada? Kalau tidak, itu menjadi persoalannya. Saya pikir harus dimulai dari tenaga didik dulu. Kita tidak bisa mendorong literasi ketika para guru sendiri tidak gemar membaca," ujar Akmal Malik.
Ia menambahkan generasi muda saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan teknologi yang sering kali membuat mereka lebih fokus pada gawai dibandingkan buku.
Untuk itu, Akmal Malik mengajak seluruh guru untuk lebih aktif dalam mengenalkan budaya membaca kepada siswa.
“Jika kita ingin menciptakan generasi emas, gemar membaca harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak kita," tegasnya.
Acara Gebyar Anugerah Literasi juga memberikan penghargaan kepada sekolah dan tenaga pendidik yang berkontribusi dalam meningkatkan budaya literasi di daerah masing-masing terutama disekolah. (*)