Dalam hasil tersebut, calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, memimpin elektabilitas diikuti oleh kandidat PDIP, Ganjar Pranowo, dan kandidat NasDem, Anies Baswedan.
Penelitian tersebut diadakan antara 24 Juli hingga 2 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.200 partisipan dari seluruh 34 provinsi di Indonesia.
Selanjutnya dalam hasil survei Lembaga LSI Denny JA mengungkapkan hasil survei nasional yang menampilkan kecenderungan kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, dari Januari hingga Juli 2023.
Menurut peneliti LSI, Ardian Sopa, pada Januari 2023, elektabilitas Prabowo adalah 25,4 persen, yang kemudian meningkat pada Mei menjadi 33,9 persen, dan Juni mencapai 34,3 persen.
Di sisi lain, Ardian melihat elektabilitas Ganjar mengalami naik turun, sementara Anies menunjukkan penurunan.
Pada Januari 2023, elektabilitas Ganjar mencapai puncaknya di 37,8 persen, tetapi menurun menjadi 31,9 persen pada Mei, naik sedikit menjadi 32,7 persen pada Juni dan kembali naik menjadi 35,3 persen pada Juli.
Sementara itu, elektabilitas Anies tampaknya stagnan dengan kecenderungan penurunan.
Pada Januari 2023, elektabilitasnya adalah 22,1 persen, Mei turun menjadi 20,8 persen, Juni kembali ke 22,1 persen, dan Juli tercatat 18,4 persen.
Di sisi lain, ada pula beberapa hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan, namun tak setinggi Ganjar Pranowo.
Salah satunya adalah Litbang Kompas yang menggelar survei antara 27 Juli dan 7 Agustus 2023 melibatkan 1.364 partisipan yang berasal dari 34 provinsi dan 331 desa atau kelurahan di seluruh Indonesia, menampakkan dinamika elektabilitas ketiga kandidat dengan margin kesalahan sekitar +/- 2,65 persen.
Dalam survei ini, Ganjar Pranowo mencatatkan elektabilitas sebesar 34,1 persen, sedikit di atas Prabowo yang mencatat 31,3 persen.