Rabu, 22 Januari 2025

Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47, Ajang Pertemuan Kaum Miliarder Dunia

BERBICARA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengambil sumpah jabatan. Foto: The New York Times

POPNEWS.ID - Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1) di Washington bukan hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi pertemuan para elit miliarder dunia yang memiliki pengaruh besar di ekonomi global. Kehadiran tokoh-tokoh terkaya dunia, seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg, menambah dimensi politik yang menarik dalam peristiwa tersebut.

Bahkan, mengutip Channel News Asia, Selasa, 21 Januari 2025, para undangan yang hadir dalam pelantikan presiden AS ke-47 itu menyerupai pertemuan tahunan para orang terkaya di dunia di Davos, Swiss.

Orang-orang terkaya dunia itu menghadiri pelantikan Trump di Washington pada hari Senin waktu setempat dan menggelar pesta untuk merayakannya presiden baru.

Tiga orang terkaya yang menjadi tamu adalah Elon Musk, CEO Amazon Jeff Bezos, dan CEO Meta Mark Zuckerberg. Mereka duduk di kursi paling depan.

Bagi sebagian orang, kehadiran para orang terkaya di dunia ini merupakan puncak kembalinya Trump ke posisi kekuasaan di Washington setelah berusaha membalikkan hasil pemilu 2020, di mana ia kalah dari Joseph Biden.

Bagi yang lain, hal ini merupakan peringatan prioritas pemerintahan baru di tahun-tahun mendatang akan berpihak pada mereka yang paling terhubung dengan baik melalui pajak, tenaga kerja, perdagangan, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
 
Mantan presiden Joseph Biden dalam pidato pengunduran dirinya memperingatkan akan tumbuhnya oligarki di Amerika Serikat yang membahayakan demokrasi.

Senator AS Elizabeth Warren, seorang Demokrat juga mencatat tempat duduk yang menguntungkan bagi para CEO teknologi pada pelantikan.

Asal tahu saja, Musk menghabiskan lebih dari USD250 juta dalam pemilihan kembali Trump, setelah beberapa tahun lalu menyarankan agar ia pensiun setelah serangan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS, mungkin merupakan orang yang paling tepat.

CEO Tesla ini telah ditunjuk untuk memimpin sebuah panel baru untuk mencari cara memangkas pengeluaran pemerintah. Hal itu diharapkan dapat mendorong persetujuan peraturan yang lebih cepat untuk kendaraan swakemudi, dan ada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada investigasi federal terhadapnya dan perusahaannya dengan Trump sebagai presiden.

“Beberapa pelaku bisnis yang telah bersahabat dengan Trump mewakili perusahaan-perusahaan yang mendapatkan banyak kontrak pemerintah atau khawatir dengan peraturan pemerintah,” kata Peneliti senior Brookings Institution, Darrell West.

Selain tiga orang itu, banyak orang kaya dunia yang masuk dalam daftar Forbes juga berada di Washington, termasuk CEO LVMH Bernard Arnault dan beberapa anggota keluarganya, yang menduduki peringkat kelima terkaya di dunia; CEO Alphabet Sundar Pichai, yang berbincang dengan Trump selama makan siang, dan Mukesh Ambani, orang terkaya di India.

Setelah kemenangan Trump pada November atas Wakil Presiden Kamala Harris, banyak CEO yang dengan cepat mendekatkan diri dengan Trump, terutama Zuckerberg.

Meta mengumumkan akan menangguhkan pengecekan fakta di platformnya di AS. Zuckerberg duduk di sebelah Hakim Mahkamah Agung Brett Kavanaugh pada makan siang pelantikan eksklusif pada hari Senin, sebuah acara yang juga dihadiri oleh Bezos dan CEO Apple Tim Cook, dan CEO Meta juga menjadi tuan rumah pesta dansa pra-pelantikan dengan para miliarder donatur Partai Republik pada Senin.

(Redaksi) 

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment