Menurut Andi yang menghambat kemajuan adalah kapital manusia yang berpendidikan tinggi belum merata.
"Padahal semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi produktivitas. Sebab human capital bisa mengukur produktivitas," ujarnya.
"Porsi APBN untuk pendidikan masih 20 persen, itu pun pendistribusiannya masih belum merata karena aset terpenting dan tertinggi itu sesungguhnya pendidikan dan kesehatan," lanjutnya lagi.
Menjawab tantangan fundamental masa depan Indonesia dikatakannya, perlu warga negara menjaga persatuan, menjadikan modal manusia, pendidikan dan kesehatan adalah fokus dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi bahkan meningkatkan kekayaan nasional. .
"Sehingga, redistribusi kekayaan nasional ini adalah hal penting, agar kualitas kesejahteraan warga bisa merata, sehingga mampu menjawab tantangan masa depan Indonesia, kata Andi Harun.
(Advetorial)