Jumat, 22 November 2024

Berita Nasional Hari Ini

Jadi Lompatan Kemajuan 50 Tahun NU, Jokowi Resmikan Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta

Kamis, 1 Februari 2024 22:15

Desain Universitas Nahdlatul Ulama atau UNU Yogyakarta

POPNEWS.ID - Presiden Jokowi meresmikan Gedung Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta.

Peresmian ini bertepatan dengan perayaan Hari Lahir (Harlah) NU ke-101, Rabu (31/1/2024).

Jokowi pun menjelaskan kronologi pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta ini.

Menurut Jokowi UNU Yogyakarta merupakan lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi NU.

"Pada acara Harlah ke-101 juga peresmian Gedung Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta ini adalah sebuah lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi Nahdlatul Ulama," kata Jokowi, Rabu, dikutip dari video Youtube Kompas TV.

Mantan gubernur Jakarta itu kemudian menceritakan awal mula pembangunan gedung tersebut. 

Ia mengatakan, pada Januari 2020, ia menerima surat permohonan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta agar pemerintah membantu pembangunan kampus UNU Yogyakarta.

"Alasannya, organisasi lain sudah punya kampus bagus-bagus," kata Presiden Jokowi menirukan pernyataan delegasi PBNU saat itu.

Saat itu, kata dia, PBNU mengatakan belum memiliki universitas yang bagus, khususnya di Yogyakarta.

Menanggapi hal itu, lanjut Jokowi, ia pun menyatakan komitmennya untuk membantu merealisasikan kampus tersebut dengan satu syarat.

"Asalkan UNU Jogja bukan dirancang untuk biasa-biasa saja.”

UNU Jogja harus disiapkan menjadi luar biasa, menjadi lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi NU secara nasional," kata Jokowi.

Setelah adanya komitmen tersebut, kata Jokowi, ia pun kemudian bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam peresmian fasilitas bandara di Yogyakarta pada Agustus 2020.

Saat itu, Jokowi meminta Ngarso Dalem membantu memfasilitasi kebutuhan lahan kampus UNU Yogyakarta.

"Ngarso Dalem, apakah memungkinkan UNU Yogya diparingi lahan di jalur ring road. 

Saya bisik-bisik ke Ngarso Dalem dan saat itu saya ingat Ngarso Dalem, 'Ada Pak, tapi kecil sekitar satu hektare.'”

“Saya jawab, 'Ngarso Dalem, satu hektare nggak apa-apa, ini untuk memulai dulu kok, nanti diparingi yang lain nggak apa-apa,'" kata Presiden Jokowi menceritakan obrolannya dengan Sri Sultan.

Setelah memastikan adanya lahan, Jokowi pun menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengalokasikan anggaran pembangunan kampus UNU Yogyakarta.

Ia mengatakan pembangunan UNU didesain vertikal sebanyak sembilan lantai dengan mempertimbangkan luas lahan yang terbatas.

"Saya waktu itu diskusi dengan Pak Ketua PBNU, kita tentukan harus sembilan lantai. 

Kita tahu semuanya NU itu sembilan bintang, NU itu Wali Songo. Cocok, semuanya kita bangun," kata Jokowi.

Hadir dalam acara peresmian gedung kampus UNU Yogyakarta antara lain Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei beserta delegasi, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar, dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga turut mendampingi Presiden Jokowi.

Visi Pribadi Jokowi

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebut pembangunan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo.

Demikian Gus Yahya saat Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Sleman, D.I Yogyakarta sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024).

“Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo. Beliau yang menggagas tentang bagaimana membantu NU lebih siap menghadapi masa depan, bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan UNU Yogyakarta ini menjadi sedemikian rupa,” kata Gus Yahya.

Misal, kata Gus Yahya, mengajak Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta. Dengan cara menyumbang MBZ College for Future Studies di UNU Yogyakarta yang "kickoff" pembangunannya dilakukan hari ini.

“Presiden Jokowi juga turut mengajak saudara beliau Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta,” kata Gus Yahya.

“Ini nanti saya dengar rencananya akan diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat lagi dengan lompatan yang jauh lebih ke depan lagi mungkin 100 tahun yang akan datang.”

Oleh karena itu, Gus Yahya menuturkan sengaja mengundang pengurus NU serta para kiai dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menyaksikan mimpi tentang masa depan namun yang diwujudkan melalui bangunan UNU Yogyakarta dalam Resepsi Puncak Harlah Ke-101 NU.

“Saya perlihatkan gambar mimpi tentang masa depan. Ini sangat penting sekali supaya kita bisa sungguh-sungguh membulatkan tekat untuk mengawal kemenangan Indonesia,” jelas Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya, tampilan Gedung UNU Yogyakarta merupakan wujud lompatan yang seharusnya baru bisa dilihat 50 tahun yang akan datang. Namun, dipercepat melalui pembangunan yang tuntas dalam tempo dua tahun.

“Saya kira ini merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran universitas NU. Untuk kita semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sabelumnya, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya 50 tahun lagi baru kita lihat,” ucap Gus Yahya.

Sebagai informasi, Rangkaian Peringatan Harlah Ke-101 NU di Yogyakarta bertajuk "Memacu Kinerja Mengawal Kemenangan Indonesia" telah dibuka dengan istigasah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul pada Minggu (28/1/2024). (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment