POPNEWS.ID - Siti Fadilah Supari adalah Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Siti Fadilah Supari dikenal kritis terhadap perkembangan dunia kesehatan.
Terbaru, Siti Fadilah Supari mempertanyakan kemunculan virus corona varian Omicron. Siti Fadilah Supari berpendapat kemunculan varian Omicron terlalu dibesar-besarkan.
Siti Fadilah Supari nyatakan pendapatnya di kanal Youtube Realita TV, dilihat Detikcom Senin, (20/12/2021).
"Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu. Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai bilang) mati lo kalau kena varian omicron," kata Siti Fadilah Supari di Youtube Realita TV.
Video wawancara tersebut itu viral di tengah pemberitaan tentang kasus pertama varian omicron di Indonesia.
Pemerintah RI melaporkan telah mendeteksi virus corona varian omicron. Satgas Covid-19 telah mendeteksi kasus terkonfirmasi positif Omicron 5 orang hingga Selasa (21/12/2021).
Siti Fadilah Supari juga menyinggung sifat virus yang makin mudah menyebar, maka virus tersebut makin ringan.
"Memang begitu sifat virus, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah," katanya.
Pendapat Siti Fadilah Supari antara lain bahwa varian Omicron tidak berbahaya. Kemunculan varian Omicron terlalu didramatisir.
Siti Fadilah Supari dan kontroversi
Siti Fadilah Supari adalah Menteri Kesehatan di era Presiden SBY tahun 2004. Dia pernah divonis 4 tahun penjara pada 2017 karena tindak pidana korupsi alkes di Kementerian Kesehatan RI. Siti Fadilah Supari bebas pada Oktober 2021.
Siti Fadilah Supari juga dikenal karena pernyataan menolak vaksin corona. Tetapi diketahui belakangan bahwa dia mengkampanyekan vaksi Nusantara.
Siti Fadilah Supari menyarankan kepada pemerintah RI untuk tidak menggunakan vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi di bawah naungan Bill Gates.
Beberapa kontroversi itu membuat Siti Fadilah Supari memperoleh sebutan Ratu Konspirasi. (Redaksi)
Berita terbit sebelumnya di PublikKaltim.com
