Untuk kondisi bangkai pesawat, Hendrie memastikan sudah tidak utuh lagi.
Ini disebabkan masyarakat ketika itu mengambil besinya untuk dijadikan pisau dan parang.
Namun, untuk bodi dan mesin masih berada di sekitar hutan.
"Kalau besinya sudah banyak diambil masyarakat.
Tapi masih kelihatan bentuk pesawat, tetapi mesinnya berada agak jauh dari bodinya kira-kira 1 kilometer," ungkapnya.
Untuk kepastian tahun jatuhnya, Hendri hanya berdasarkan informasi yang didapatkan masyarakat sekitar.
"Masyarakat di sini ngomong tahun 1948, tapi itu juga simpang siur.
Hal ini tampak dari puing-puingnya tertera tahun 1949.
Dalam keterangan foto yang dibagikan akun orang_kampung, diduga jatuhnya pada waktu perang Dunia ke-2.
Namun belum diketahui pasti asal pesawat.
Ditemukan ada sisa sayap pesawat yang masih utuh sekitar 3×7, 5 meter.
Di bagian sayap ditemukan tulisan dan tanda tangan, activeeringskabel. (*)