Kedua adalah kota berkelanjutan di dunia.
Ketiga adalah penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Suharso juga sampaikan pembangunan IKN akan libatkan masyarakat lokal di sekitar Kaltim.
“Masyarakat lokal partisipasinya luas, apakah ikut dalam membangun, apakah ikut dalam bekerja, semuanya terbuka, lapangan kerja terbuka untuk mereka,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy S Prawiradinata sampaikan pembangunan IKN ini memperhatikan aspek lingkungan dan sosial budaya di Kaltim.
Tujuan tersebut ditetapkan untuk menjadikan IKN sebagai “Kota Dunia untuk Semua”.
"Konsep ini tidak hanya menggambarkan bagaimana masyarakat Ibu Kota Negara atau IKN di masa depan saja. Tetapi juga menjadi refleksi bahwa semua hal, termasuk aspek lingkungan, juga dipertahankan,” kata Rudy. (Redaksi)