"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami anjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar VP of Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak.
Nuraini menambahkan Tokopedia menerapkan keamanan berlapis.
Termasuk dengan OTP yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun.
Mereka pun selalu mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan untuk alasan apapun.
"Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran.
Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," ujar Nuraini Razak dalam keterangan pers, Minggu (3/5/2020).
Atas kebocoran data ini, enteri Komunikasi dan Informatika kala itu, Johnny Gerard Plate telah telah meminta pengelola platform digital Tokopedia melakukan investigasi internal.
Hal itu ditujukan untuk memastikan dugaan data breach pada platform marketplace itu dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjamin keamanan data pengguna.
"Kami sudah bersurat dan berkordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan data pengguna," ujar Johnny di Jakarta, Minggu (03/05/2020), seperti dikutip dari siaran pers Kemenkominfo.
Johnny menyatakan Kemenkominfo telah meminta Tokopedia melakukan tiga hal untuk menjamin keamanan data pengguna.
"Hal pertama yang harus dilakukan Tokopedia segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach.
Kedua, memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos.
Dan ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab data breach tersebut," paparnya.