Belinda yang sekarang memakai nama Khalilah Camacho-Ali telah menyerahkan esai Muhammad Ali itu ke Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika Amerika, 25 Oktober 2017.
Dalam esainya itu, Muhammad Ali menulis tentang masa remajanya di Louisville saat dia dikenal sebagai Cassius Clay Jr.
Suatu ketika Ali melihat seorang pria mengenakan jas mohair hitam, menjual koran terbitan Nation of Islam saat ia berjalan-jalan mencari gadis-gadis cantik.
Sebelumnya Ali pernah mendengar tentang organisasi Islam Amerika itu dan pemimpinnya, Elijah Muhammad.
Namun dia tidak pernah berpikir serius untuk bergabung dengan kelompok tersebut, yang menggunakan beberapa ajaran Islam untuk memperjuangkan hak kulit hitam dan perbaikan diri.
Ali mengambil koran dan tertarik dengan sebuah kartun.
Kartun itu menunjukkan seorang pemilik budak kulit putih memukul budak kulit hitamnya dan meminta orang tersebut berdoa kepada Yesus.
Ali pun menyadari gambar itu memiliki makna yang salah
Muhammad Ali menjadi mualaf bukan secara spiritual, melainkan pragmatisme.
Kartun yang dilihatnya itu membuat dia tak mau memakai nama Cassius Clay.
Pada tahun 1964, ketika dia memenangkan kejuaraan kelas berat usai menumbangkan Sonny Liston, Muhammad Ali mengumumkan secara terbuka dan membuat pernyataan independen: "Saya percaya kepada Allah dan dengan damai," katanya.
"Saya bukan lagi orang Kristen. Saya tahu ke mana saya pergi dan saya tahu yang sebenarnya. Saya tidak harus menjadi apa yang Anda inginkan. Saya bebas menjadi apa yang saya inginkan."
Ali mengungkapkan, kepindahannya ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia.
Ia meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang. Menurutnya, Islam tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras.