POPNEWS.ID - Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kasus stunting di Kota Tepian.
Penanganan kasus stunting ini berbeda-beda di setiap kecamatan.
Kecamatan Loa Janan Ilir mengusulkan untuk lakukan sosialisasi khususnya pada calon pengantin.
Pasalnya, banyak sekali pengantin yang tidak memahami stunting dan akhirnya gizi anak tidak terakomodir.
Hal itu disampaikan Camat Loa Janan Ilir Syahrudin dalam rembuk stunting tingkat kecamatan yang dilakukan pada, Jumat (19/5/2023).
“Terlebih protein ya, protein itu sangat penting bagi anak, sosialisasi tidak boleh berhenti sampai angka stunting benar-benar turun,” ujarnya.
Selain itu, Loa Janan Ilir juga akan mengaktifkan kembali dasawisma dan pendamping keluarga.
“Kita sudah punya secara struktur baik dasawisma dan pendamping keluarga, jadi aktifkan kembali dan galakkan kembali tugas dan fungsinya terlebih dalam mendeteksi keluarga yang berpotensi stunting,” ujarnya.
Ia menyebut akan mengusulkan hal itu ke rembuk stunting tingkat Kota Samarinda
“Kami mengusulkan beberapa langkah untuk dibahas di rembuk stunting tingkat Kota Samarinda,” ucapnya.
Dijelaskannya, dalam penguatan di lingkaran posyandu, dasawisma dan pendamping keluarga, harus juga aktif dengan memberikan makanan tambahan pada keluarga yang berpotensi stunting jangan sampai terjadi stunting.
“Karena vonis anak stunting itu finalnya pada petugas kesehatan, jadi sebelum terlambat harus diberikan makanan tambahan,” jelasnya.
Sementara untuk penanganan jangka panjang, Syahrudin menyebut perlunya memperhatikan sanitasi yang ada agar terjaga dan baik sehingga tidak menjadi sarang penyakit.
“Lingkungan itu faktor jangka panjang penyebab stunting, jadi harus sangat diperhatikan,” pungkasnya. (advertorial)