Mengutip data WHO, Dicky menjelaskan sedikitnya empat negara yang melaporkan kasus virus Marburg yakni Amerika Serikat, dan tiga negara di Eropa. Sementara penularan di manusia saat ini baru tercatat di Afrika.
"Dan kalau bicara potensi untuk sebaran Marburg virus ke Indonesia, dalam hal ini ASEAN bahkan ke sebagian Australia, itu ada.
Termasuk India, termasuk Indonesia, China, karena data yang dimiliki WHO bahwa batas wilayah di mana kelelawar buah yang masuk dalam kelompok pembawa bisa membawa virus Marburg ini itu menjangkau sampai ke bawah wilayah indonesia dan juga Australia, jadi secara potensi ada,
"Nah yang tentunya itu sudah satu aspek yang memperbesar kemungkinan (munculnya virus Marburg) itu," imbuh Dicky.
Dicky menyebut kemungkinan masuknya virus Marburg ke Asia bahkan Indonesia hanyalah perkara waktu. (*)