Ia hanya menelan satu kekalahan angka di akhir karirnya.
Hamed menjadi petinju yang penampilannya sangat menghibur, setelah era Muhammad Ali dan Mike Tyson.
Sisi menariknya lagi, Hamed yang beragama Islam, juga kerap meneriakkan kata ‘Allahu Akbar’ di atas ring setelah atau sebelum bertanding.
Di saat itu, Hamed menunjukkan kebanggaannya sebagai seorang muslim.
Bukan hanya kalimat takbir, Hamed juga terkadang meneriakkan dua kalimat syahadat.
Di setiap sesi wawancara, Hamed juga tidak pernah lupa untuk berterima kasih kepada Allah SWT usai menuai kemenangan.
“Saya berterima kasih kepada Allah atas kemenangan yang saya dapatkan, saya mendapat keberanian dari Allah,” tutur Hamed.
Hanya Kalah Sekali
Prince Naseem Hamed menyatukan gelar juara dunia kelas bulu pada 1997. Petarung asal Inggris, 12 Februari 1974 ini dikenal sebagai sosok yang penuh warna, menarik, kontroversial, juga kerap dianggap sombong.
Pada 1997, Naseem Hamed menjadi salah satu bintang ring tinju dunia. Usianya kala itu baru 23 tahun dan sudah menjadi juara dunia.
Di usia muda, ia bahkan menggenggam gelar juara IBO selama dua tahun dan mempertahankannya empat kali.
Pada 1997 itu ia mendapat kesempatan menghadapi petarung Amerika, Tom Johnson, untuk penyatuan gelar.
Johnson adalah pemegang sabuk IBF yang tak terkalahkan dalam lima tahun terakhir dan akan mempertahankan gelarnya untuk ke-12 kali.
Pertarungan itu digelar di London Arena, London. Duel dijadwalkan berlangsung 12 ronde, tapi Nasheem Hamed mampu mengakhirinya lebih cepat. Ia menang TKO pada ronde kedelapan.