Andi Harun menjelaskan bahwa dapur yang digunakan untuk memproduksi makanan sehat bagi para siswa akan melibatkan masyarakat sekitar.
“Kami melibatkan para petani lokal untuk menyediakan bahan makanan, dan para ibu rumah tangga akan dilibatkan sebagai tukang masak. Ini tidak hanya memastikan perputaran uang di daerah, tetapi juga mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar wilayah," jelasnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Anggara Sitompul, Komandan Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma mengatakan persiapan untuk pelaksanaan program MBG sudah berjalan dengan baik.
“Dapur-dapur yang ada di Samarinda sudah siap Satu dapur akan melayani 2.000 hingga 3.000 siswa Kami memprediksi setidaknya 9 dapur harus dibangun untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa di berbagai jenjang pendidikan, dari TK hingga SMA," jelasnya.
Ia menjelaskan untuk harga makanan per porsi masih dalam pembicaraan lebih lanjut.
“Harga per porsi akan ditentukan oleh Badan Pangan Nasional (BGN), karena harga bahan makanan dapat bervariasi antar daerah," pungkasnya. (*)