"Kita harus melakukan langkah-langkah pencegahan dari hulunya agar dampak narkoba bisa kita reduksi," ujar Akmal Malik.
Dijelaskannya, dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang cukup tinggi yakni 6,22 persen dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) cukup besar hampir 238 juta adalah pasar yang sangat bagus bagi para pengedar narkoba.
"Pemerintah harus berani mengambil langkah-langkah lebih proaktif dalam menanggulangi peredaran narkoba meskipun anggaran yang tersedia terbatas, pihak berwenang berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk memperkuat infrastruktur rehabilitasi dan pendidikan anti narkoba," ucapnya.
Sementara itu, Rudi Hartono, Kepala BNN Kaltim, menekankan pentingnya sinergi antar aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menjaga keamanan dari ancaman narkotika.
"Kita tidak hanya perlu menangkap orang yang terlibat, tetapi juga menyembuhkan mereka yang terjerat," jelas Rudi Hartono.
Upaya pemberdayaan masyarakat dalam gerakan melawan narkoba menjadi fokus utama, dengan menggalang partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat termasuk desa-desa di sekitar wilayah tersebut.