Hal ini menyebabkan kemajuan edukasi tentang kesehatan mental sangat lambat.
Untuk itu, dalam acara ini EHFA, YAKKUM, dan Black Dog Institute akan melaksanakan Deklarasi Relio-Mental Health Indonesia yang merupakan acara deklarasi kesehatan mental lintas agama untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di Indonesia.
Deklarasi Relio-Mental Health yang akan ditandatangani oleh para perwakilan pemuka agama adalah bentuk dukungan agama terhadap kesehatan mental masyarakat Indonesia.
Penandatanganan deklarasi ini menjadi bukti bahwa agama di Indonesia mendukung kesehatan mental dan tidak menyampingkan masalah kesehatan mental yang dialami masyarakat Indonesia.
Di media sosial, para ahli hingga influencer mulai membagikan topik mengenai kesehatan mental. Namun, masyarakat cenderung mendiskriminasi dan mengucilkan orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Stigma yang masih beredar di masyarakat adalah orang dengan gangguan kesehatan mental dianggap gila atau tidak waras. Akibatnya, keluarga dan korban dari gangguan kesehatan mental menjadi malu untuk mencari pertolongan profesional.
Masyarakat juga masih menganggap kesehatan mental dan bunuh diri sebagai sesuatu yang tabu dan masih memiliki kesalahpahaman mengenai kesehatan mental, padahal kesehatan mental adalah aspek penting yang mendorong produktivitas. Terkait dengan kesehatan mental, bunuh diri, dan produktivitas, Dr. Sandersan menjelaskan bahwa kesehatan mental dan bunuh diri berdampak besar pada ekonomi, dengan perkiraan biaya Rp 582 triliun per tahun dalam kematian dan hilangnya produktivitas.