Namun baginya sebagai Ketua Harian PRSI Kaltim, sepanjang memenuhi persyaratan atlet yang dimutasi maka tidak ada masalah lantaran telah diatur dalam AD/ART.
"Sepanjang memenuhi persyaratan mutasi atlet itu sah-sah saja, karena itu sudah diatur dalam AD/ART PRSI maupun Pemprov Kaltim," katanya.
Sebelumnya, isu adanya atlet luar ini pernah ditanyakan kepada beberapa Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga di beberapa daerah.
Keseluruhnya menyatakan tegas. Menolak hadirnya atlet luar daerah Kaltim untuk bertanding di Porprov VII Kaltim di Berau.
Kepala Dispopar Bontang, Ahmad Aznem, dihubungi pada Kamis (10/11/2022) malam dengan keras menolak itu.
"Ini dibayangkan saja, sama seperti kita (Kaltim) yang mengadakan acara, tetapi yang berpesta adalah orang luar Kaltim. Itu jika ada atlet yang berasal dari luar dan ikut bertanding di Porprov," ucapnya.
Ahmad Aznem pun mewanti-wanti agar pihak terkait di PB Porprov Kaltim bisa mengantisipasi hal itu. Pendataan dinilai perlu dilakukan untuk menghilangkan adanya kemungkinan atlet luar yang ikut di pesta olahraga provinsi itu.
"Bisa disanksi (jika ada). Ya, ini kan pekan olahraga Kaltim. Harusnya yang bertanding juga adalah bibit-bibit atet dari Kaltim. Sangat disayangkan jika hanya karena gengsi untuk jadi juara, sampai mendatangkan atlet dari luar," ucapnya.
"Mereka (atlet) dari luar, jika ditemukan ada, bisa bertanding. Tetapi, setelah selesai Porprov pasti akan kembali lagi ke daerahnya, yang mana itu sangat merugikan Kaltim sendiri," ucapnya.
Seirama, Kadisdikpora PPU, Alimuddin Daeng juga tegas menolak hadirnya atlet luar di gelaran Porprov Kaltim di Berau.
"Yang dilarang itu ketika atlet mutasi itu tidak memenuhi ketentuan mutasi. Ketentuan itu diatur oleh cabor masing-masing, maupun di KONI. Jika tidak memenuhi itu, maka tidak boleh bermain," ucapnya.
"Porprov ini pestanya atlet-atlet Kaltim, bukan pestanya orang-orang dari luar. Porprov ini didesain untuk kemudian memperoleh atlet potensial yang akan kita persiapkan dalam PON dua tahun mendatang di Sumatera Utara dan Banda Aceh. Nah kalau atlet dari luar, menurut pengalaman, setelah ikut mungkin dapat medali dapat bonus, dia kembali lagi ke kampungnya. Ini sudah tak bisa dibiarkan," ucapnya.